
CLOSE
GLOBAL MARKET REVIEW
Mayoritas indeks Wall Street kembali melemah di Selasa (14/6), meski tidak sedalam pelemahan Senin (13/6). Nasdaq bahkan mencatatkan technical rebound sebesar 0.18% (14/6). Pergerakan tersebut dipicu oleh sikap wait and see pelaku pasar jelang pertemuan the Fed pada 14-15 Juni 2022 waktu setempat. Berdasarkan jajak pendapat oleh CME Group’s FedWatch tool, kemungkinan the Fed menaikan the Fed Rate sebesar 75% dalam satu pertemuan mencapai 90%. Pasalnya, data terakhir menunjukan inflasi naik ke 8.6% yoy di Mei 2022 dari 8.3% yoy di April 2022, sehingga the Fed dinilai perlu lebih agresif dalam meredam laju inflasi.
Sejalan dengan Wall Street (15/6), mayoritas bursa di Eropa juga ditutup melemah di Selasa (15/6). Pelaku pasar menantikan pengumuman kebijakan moneter terbaru oleh Bank of England di Kamis (16/6) waktu setempat. Pada pekan lalu, European Central Bank (ECB) memberikan clue mengenai potensi kenaikan sukubunga acuan ECB dalam beberapa bulan kedepan. Mengingat tekanan inflasi juga dihadapi oleh kawasan Eropa.
Salah satu pemicu lonjakan inflasi di Eropa adalah ketegangan geopolitik yang diikuti penerapan sanksi-sanksi kepada Rusia atas operasi militer yang dilakukan di Ukraina bagian timur. Kabar terbaru, Pemerintah Ukraina menahan operasi militer Rusia di wilayah Donbas.
DOMESTIC MARKET REVIEW
[Resistance : 7100] [Pivot : 7050] [Support : 7000] Tanpa ada arahan yang solid dari Wall Street dan mayoritas bursa di Eropa (14/6), IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 7000-7100 di Rabu (15/6).
Secara teknikal, terdapat peluang bagi IHSG untuk menutup gap ke 7080 hingga 7100 (15/6). Dari eksternal, pelaku pasar mengantisipasi perbaikan data China Industrial Production dan Retail Sales di Mei 2022. Dari AS, The Fed dijadwalkan mengumumkan hasil FOMC pada Kamis (16/6) dini hari WIB. Selain the Fed Rate, pelaku pasar juga menantikan pandangan the Fed terkait outlook ekonomi, khususnya di AS.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) di Rabu (15/6) yang diperkirakan kembali surplus di Mei 2022. Meski demikian, pertumbuhan nilai ekspor diperkirakan melambat ke 39.35% yoy di Mei 2022 dari 47.76% yoy di April 2022.
Oleh sebab itu, saham-saham defensif kami nilai masih menjadi top pick untuk saat ini. Antara lain, PGAS, SMGR, INDF, MYOR, CPIN dan LSIP.
POINTS OF INTEREST
• Mayoritas indeks Wall Street kembali melemah di Selasa (14/6), meski tidak sedalam pelemahan Senin (13/6).
• Berdasarkan jajak pendapat oleh CME Group’s FedWatch tool, kemungkinan the Fed menaikan the Fed Rate sebesar 75% dalam satu pertemuan mencapai 90%.
• Pelaku pasar menantikan pengumuman kebijakan moneter terbaru oleh Bank of England di Kamis (16/6) waktu setempat.
• Pelaku pasar mengantisipasi perbaikan data China Industrial Production dan Retail Sales di Mei 2022.
• IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 7000-7100 di Rabu (15/6).
• Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) diperkirakan kembali surplus di Mei 2022, meskipun pertumbuhan nilai ekspor diperkirakan melambat ke 39.35% di Mei 2022.
• Top picks (15/6) : PGAS, SMGR, INDF, MYOR, CPIN dan LSIP.
MARKET NEWS
VICO PT Victoria Investama Tbk
PT Victoria Investama Tbk (VICO) berencana melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui private placement sebanyak 1,005,921,051 saham dengan nilai nominal Rp100 per lembat saham. Rencan aksi korporasi tersebut telah disetujui pemegang saham dalam RUPS yang diselenggarakan pada 10 Juni 2022 lalu.
MDKA PT Merdeka Copper Gold Tbk
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berencana melakukan pembelian kembali saham atau buy back dengan alokasi dana maksimum sebesar Rp600 miliar. Rencana tersebut telah disetujui dalam RUPSB yang diselenggarakan pada 10 Juni 2022 lalu. Sebagai informasi, embelian kembali saham tersebut akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujui dalam RUPSLB.
TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp77.83 miliar (US$5.35 juta) atau setara dengan Rp25 per lembar saham kepada pemegang saham. Rencana pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam RUPS yang dilaksanankan pada 10 Juni 2022 lalu.
BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk
PT Paraga Artamida sebagai pemegang saham pengedali dari PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah membeli sebanyak 37,787,700 lembar saham BSDE secara betahap di harga Rp924.80 per saham pada 2 (dua) hingga 10 Juni 2022.
BBYB PT Bank Neo Commerce Tbk
PT Bank Neo Commerce (BBYB) bakal menggelar right issue dan private placement. Right issue menjajakan maksimal 5 miliar lembar. Dan, private placement 942.168.184 lembar alias 942,16 juta lembar setara Rp94,21 miliar. Dana hasil dari dua aksi korporasi itu, untuk meningkatkan struktur permodalan, mendongkrak modal kerja dalam pengembangan usaha perseroan.